Judul novel:wajah sebuah vagina
Penulis:Naning Pranoto
Tebal:254 halaman
Harga:-
Akibat pertemuanya dengan seorang perempuan yang sambil sujud dan mengatakan”saya ingin hidup tanpa vagina,barangkali ini dapat mengakhiri penderitaan saya”tutur perempuan tersebut yang berkali-kali diucapkan dengan kalimat yang sama pula..tampaknya inilah plot yang diangkat naning pranoto untuk novelnya yang berjudul wajah sebuah vagina.
Novel ini bercerita tentang seorang gadis dari pelosok desa yang bisa dikatakan berpendidikan sangat kurang karna faktor ekonomi yang sangat dibawah ambang kemiskinan dan dia adalah seorang yaitim yang hanya hidup dengan neneknya yang setiap malam jauh dari sinar penerangan lampu hingga dia rela menjual vaginanya demi kepuasan kaum laki-laki dengan sangat terpaksa..
NOVEL dibuka dengan pemaparan yang sangat memilukan mengenai ditemukanya mira yang dikubur hidup-hidup oleh suku zuku( suku pedalaman asal afrika)tixo!tixo!tixo! yang diucapkan oleh bu sepuh yang berarti selamat datang(hal.20)
Lalu,mira dibawa ke rumah pekarangan yang sederhana,dengan banyak pepohonan rindang yang membawa hawa sejuk dan sangat menenangkan ditambah rumput yang kian hijau menambah pemandangan yang ada.dan disana pula ia merasakan ketenangan yang selama ini diharapkan namun rasa nyari dibagian alat vitalnya tak dapat disembuhkan dengan suasana alam yang indah sekalipun ya hanya butuh waktu(hal.30)
Disinilah piawai seorang naning pranoto memberi kesan romantis yang dipancing dengan keluarnya cucu dari bu sepuh atau sering disebut grany...yang memancing mira untuk menceritakan masa-masa indah yang dilaluinya dengan seorang
tokoh yang bernama mulder yang berketurunan dari darah affrikader(sebutan bagi bangsa berkulit putih)yang sangat romantis dan menyayangi mira.
perjumpaannya dengan mulder dimulai ketika ia mengantarkan bir di hotel berbintang lima yang elit yang seharusnya diantarkan oleh suaminya yang memiliki pekerjaan sebagai penjual bir mira terpana oleh sang mulder cinta mira yang seharusnya hanya untuk kang suhar kini luntur dengan berjalanya waktu..
demikian pula ketika dia diajak bercinta oleh suaminya diapun menolak dan dia meninggalkan suaminya bersama mulder dengan alasan ia sudah tidak kuat dengan kemlaratan dengan upah yang sedikit pula dari penjualan bir dibanding dengan mira saat menjual tubuhnya sewaktu ia merantau kekota(dijebak oleh mantan tetangganya yang tega menjual tubuh mira).
Selanjutnya dengan menarik,melalui sosok mulder naning melanjutkan jalinan asmara kedua makhluk tuhan yang dimabuk kebayang mira akhirnya menjadi seorang nyonya gedongan yang kemana-mana naik mobil mewah juga memiliki supir pribadi.hal itulah yang membuat mira menahan sakit yang sangat amat nyeri ketika sebuah benda tumpul menusuk bagian alat kelaminya dan pujian-pujian mulder yang melunturkan hatinya mira.
“huup puas aku terimakasih,bidadariku......terimakasih mira....kau adalah rembulanku!kau memang rembulan hidupku,”(hal.96)kata mulder yang membuat mira benar-benar tersanjung bila mendengar kalimat itu baginya itu adalah kado yang terindahdalam hidupnya ,lebih indah dari benda-benda yang diberikan mulder kepadanya.baginya seumur hidupnya belum pernah seorangpun menyanjungnya demikianrembulan oh....rembulan.ini adalah sanjungan yang dianggap mira memiliki makna yang dalam.rembulan adalah benda yang indah,benda yang menyinari bumi tanpa panas,karenanya ia dikagumi dan dipuji-puji oleh manusiamelalui getar rasa maupun karya-karya sastra seperti lagu,puisi dan lukisan.bahkan rembulan juga disakralkan dalam mantra.
Malapetakapun datang mulder yang dikira baik hati,romantis,puitis ternyata sangat berubah 360derajat ketika mulder tiba di bumi afrika hanya dalam sekejap gara-gara persaingan bisnis tambang emas mulder rela menjual mira dan mira dianggap seekor binatang yang tak punya harga bagi vaginanya tersebut lhingga akhirnya mira dikubur hidup-hidup setelah vaginanya dirusak oleh batang tajam milik laki-laki yang tak tentu jumlahnya...dan ia ditemukan oleh sang grany
BAGAIMANA ending-nya?mira yang terbaring lemas di rumah sakit akibat bagian vaginanya yang rusak total dan harus menjalani operasi akhirnya mira tak dapat menghirup nafas yang segar lagi seperti biasa ya dia memang telah pergi dan jiwa mira berkata,”Mati itu indah!indah sekali.sang maut,mengapa tidak sejak dulu kau mengambil nyawaku?”.sementara mulder ia menjadi gila dan mendekap di tahanan yang pastinya akan menyusul mira di kehidupan yang terakhir bagi manusia.
Membaca novel ini seperti menjelajah ke suatu tempat asing yang tak terpikirkan sebelumnya.kekejaman tetangga sendiri yang menjual temanya dan kejamnya mulder yang mula-mula dirasakan sangat baik hati tapi berakhir pada penjualan istrinya sendiri juga dibumbui oleh percintaan yang terpapar di imajinasi seperti kenyataan..cerita ini sederhana namun sangat mengena.novel ini mengedepankan aspek harga diri sebuah vagina dimata lelaki yang hanya doyan kepuasaan..........banyak konflik yang seharusnya bisa digarap lebih detail dan menarik,justru hanya ditampilkan secara ilustratif.sesungguhnya,perjuangan ketika mira pergi dari desa akibat dianggap komunis dan merantau dikota dapat menjadi suatu konflik juga....meski begitu,dari sisi paparan cerita tentang suatu kelompok di afrika tampak jelas pengusaan penulis tentang keadatan suatu suku terpencil.bagaimanapun,itu juga suatu kelebihan.
0 komentar:
Posting Komentar